Kesaksian Buya Yahya Terhadap STAI Imam Syafi’i Cianjur

Photo by imamsyafi'i media

Cianjur, Ahad, 9 April 2017, KH. Yahya Zaenal Maarif atau lebih dikenal dengan Buya Yahya , untuk kedua kalinya kembali mengunjungi STAI Imam Syafii.

Bersama rombongan beliau langsung datang dari kediaman di Cirebon,guna bertemu dengan Prof. Dr. M. Hasan Hitou, pimpinan STAI Imam Syafii yang juga sedang dalam kunjungan rutin beliau di Cianjur.

Seperti kunjungan Buya Yahya sebelumnya, selepas Sholat Ashar, mahasiswa STAI Imam Syafi’i mendapat kesempatan untuk bertatap muka sekaligus mendengarkan nasehat-nasehat beliau.

Didampingi langsung oleh Prof. Dr. M. Hasan Hitou, Buya Yahya mengungkapkan kegembiraannya bisa bertemu langsung dengan Syeikh Hasan, lebih lanjut Buya Yahya juga mengagumi sosok dan pribadi pendiri Yayasan Pusat Keislaman Internasional ini.
” Saya sering mendengar kalam ataupun mauidhoh Syeikh Hasan, dan saya yakin beliau adalah orang besar, semua ucapan beliau mengandung ilmu serta hikmah, maka saya sangat berharap bisa mendapat pelajaran dan manfaat dari beliau”.

Selain itu, Buya Yahya juga mengaku gembira atas berdirinya Jamiah Imam Syafii dengan perkembangannya yang pesat, di tengah hiruk pikuk perkembangan zaman, beliau yakin Jamiah ini bisa menjadi oase yang teduh.
Oleh karena itu, beliau mengusulkan kepada Syeikh Hasan Hitou agar Jamiah Imam Syafi’i bisa menerima lebih banyak murid, bahkan bila perlu membuka cabang di berbagai daerah.

“Saya sangat bersyukur dengan adanya Jamiah ini, kalian juga harus bersyukur”
Ujar Buya kepada para mahasiswa.

“Cara bersyukur kalian adalah dengan sungguh-sungguh dalam belajar dan menjalani semua aturan yang berlaku, karena di sini tidak hanya mengajarkan ilmu tapi juga menekankan arti penting pendidikan, di berbagai universitas di luar sana, mereka hanya mengejar akal, tapi lupa akan adab tata krama juga tidak mengamalkan ilmu yang didapat, jamiah Imam Syafi’i berbeda, kalian harus memanfaatkan kesempatan ini.”

Buya Yahya juga berpesan agar para mahasiswa berusaha keras dan berpikir bagaimana Jamiah Imam Syafi’i bisa terus bermanfaat di kemudian hari, dan bisa dirasakan oleh generasi setelahnya.

“Kelak kalian akan menyesal jika tidak benar-benar memanfaatkan waktu serta kesempatan di jamiah ini, karena kalian tahu, meski kelihatannya kecil secara fisik, namun masyayikh, guru-guru di sini semuanya adalah ahli ilmu, dan tidak perlu diragukan lagi.
Jika pulang ke rumah masing-masing, maka kalian tidak cukup hanya dengan mengajar di masjid ataupun madrasah-madrasah, tapi yang lebih penting, tugas kalian adalah merubah dan memperbaiki bangsa ini”.
Beliau mengakhiri tausyiahnya dan berpesan agar para mahasiswa mempunyai manhaj dan aqidah yang kuat dalam berdakwah.

Majelis singkat sore itu ditutup dengan doa dari Fadhilatus Syeikh Hasan Hitou dengan harapan Jami’ah Imam Syafi’i bisa menjadi pusat perkembangan dakwah Islam, dan terus menyebar manfaat sepanjang waktu. (Amar)

Bagikan:

Tags

Related Post

Leave a Comment